MAKET MASJID AGUNG DEMAK konon katanya adalah representasi dari Masjid Agung Demak dulu yang didirikan oleh Raden Fatah bersama Wali Songo dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet, dengan arti “Sirna Ilang Kertaning Bumi” yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka dan masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shafar.

Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi yang terkait dengan delapan saka majapahit. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu yang dibuat oleh Kanjeng Sunan Kalijaga, sehingga dinamai saka tatal.

Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka dan atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan Iman, Islam, dan Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg” pintu petir, yang Digambar Ki Ageng Selo mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca “Naga Mulat Salira Wani” dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.