Demak, Jawa Tengah – Lima manuskrip kuno beraksara Jawa yang belum diketahui asal-usulnya secara pasti telah ditemukan di Masjid Agung Demak. Penemuan mengejutkan ini terjadi saat proses pemugaran di salah satu bagian kompleks masjid, tepatnya di Wisma Pertemuan Masjid Agung Demak.
Manuskrip-manuskrip tersebut ditemukan oleh tim pemugar yang tengah membersihkan dan merenovasi Wisma Pertemuan. Kelima naskah ini sontak menarik perhatian karena kondisinya yang masih relatif terawat dan tulisan aksara Jawanya yang jelas terlihat.
Untuk menjaga keaslian dan mempermudah akses bagi penelitian, Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah (Perpuswil Jateng) telah mengambil langkah cepat dengan melakukan digitalisasi terhadap kelima manuskrip ini. Dari identifikasi awal yang dilakukan Perpuswil Jateng, terungkap bahwa kelima manuskrip tersebut berjudul: Serat Anglingdarmo, Serat Menak, Suryangalam, Samkok, dan Babad Demak.
Meskipun demikian, belum bisa dipastikan apakah isi dari masing-masing manuskrip tersebut sepenuhnya sama dengan judul depannya. Hal ini wajar mengingat manuskrip kuno seringkali memiliki variasi atau ringkasan dari karya aslinya.
Hingga saat ini, pihak pengelola Masjid Agung Demak dan para ahli sejarah setempat masih berusaha mengidentifikasi lebih lanjut mengenai usia, isi, serta konteks sejarah dari manuskrip-manuskrip berharga ini. Belum ada informasi pasti mengenai kapan dan bagaimana naskah-naskah ini bisa berada di lokasi penemuan.
Penemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai sejarah panjang Masjid Agung Demak dan peradaban Islam di Jawa pada masa lampau. Proses penelitian lebih lanjut akan segera dilakukan, dan pengurus Masjid Agung Demak sangat berharap para ahli di bidang aksara Jawa, sejarah, dan filologi dapat turut serta membantu meneliti manuskrip-manuskrip tersebut untuk mengungkap misteri di balik penemuan penting ini.